Makalah Analisis Time Series : Peramalan Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
PERAMALAN NILAI TUKAR (KURS) RUPIAH TERHADAP US DOLAR PADA TAHUN 2019 DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE
Disusun
Oleh :
Yolanda
Eka Putri
(1804321051)
Bk-2B
PROGRAM STUDI D3 KEUANGAN DAN
PERBANKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehinnga pada akhirnya penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Adapun judul makalah
yang penulis ambil sebagai berikut: Peramalan Nilai
Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap US Dolar Pada Tahun 2019 Dengan Menggunakan Metode
Least Square.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Selain itu tidak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Statistik Bisnis yaitu:
Ibu Rodiana Listiawati, S.E, M.M dan kepada sahabat dan teman –teman yang telah
memberi dukungan menyelesaikan makalah ini.
Penulis
myadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, Penulis mengucapkan terima kasih apabila pembaca
dapat memberikan saran atau kritikan yang membangun agar makalah ini menjadi sempurna saat penyusunan
berikutnya. Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan masyarakat untuk memberikan dan meningkatkan wawasan.
Depok, 16
Juni 2019
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
……………...…………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR
.………………………………………………………… II
DAFTAR ISI ……...…..….……………………………………………………
III
ABSTRAK ……...…..….……………………………………………………….
V
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ...………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan
Masalah ...…………………………………………………...… 3
1.3 Tujuan
................…………………………………………………………. 3
1.4 Manfaat
..............………………………………………………………..... 3
1.5 Ruang
Lingkup Materi ......................……………………..……………... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Analisis Deret Berkala dalam Statiska
Deksriptif ….……….…………… 4
2.2
Pengertian Analisis Deret Berkala (Time Series) ………….……………... 4
2.3
Komponen Deret Berkala ……………………………………………....…
5
2.4
Metode Yang Dipergunakan untuk mengukur Trend …………………...... 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Metode Least Square (Kuadrat Terkecil)
……...……....………………... 9
3.2 Contoh
Kasus………….………………………………………..……...… 10
3.2.1 Kasus I (Data Ganjil)
......................……………………..….....…….. 10
3.2.1
Kasus II (Data Genap) ......................…………………….......……… 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
…………...……………………………………………..…... 14
4.2 Saran
………...……….…………………………………………..……… 14
DAFTAR PUSTAKA ......................……………………..…………..……….…
15
ABSTRAK
Nilai tukar merupakan salah satu
indikator penting ekonomi. Menguatkan kurs mengambang Indonesia penuh
dalam mengambang bebas, dimana perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh penawaran
dan permintaan. Pergerakan nilai tukar di Indonesia mengalami fluktuasi yang
disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Pergerakan
nilai tukar akan berdampak pada perekonomian sehingga melakukan penelitian
untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar
jumlah uang beredar. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengukur
kenaikan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap US Dolar dengan menggunakan
metode Least Square dalam analisis Time Series. Selain itu,
memberikan informasi mengenai apa itu Time Series, metode apa saja yang
digunakan, dan bagaimana cara menghitungnya. Metode penulisan yang digunakan adalah
metode kepustakaan yaitu mencari sumber-sumber dan situs-situs yang berkenan
dengan materi Time Series. Selain itu, mencari contoh-contoh pembahasan
soal dari Time Series dan juga mencari referensi seperti dari internet. Hasil
perhitungan menunjukan bahwa dari 3 metode perhitungan Trend, yang
paling teliti dan cermat adalah menghitung dengan menggunakan metode Least
Square.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1
Latar
Belakang
Transaksi
jual beli selalu dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
melakukan transaksi tersebut digunakan alat ukur yang lazim digunakan, yaitu
uang. Uang merupakan alat tukar yang digunakan setiap negara untuk melakukan
pembayaran atas pembelian barang maupun jasa.
Setiap Negara memiliki mata uang sendiri yang digunakan sebagai alat
tukar dalam kegiatan jual-beli. Bagaimana jika seseorang dari negara tertentu
ingin membeli barang dari negara lain? Dalam kasus inilah proses transaksi
antar negara membutuhkan mekanisme untuk mengakses nilai tukar mata uang asing.
Mekanisme tersebut disebut sebagai kurs
(nilai tukar mata uang). Kurs inilah
sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar
internasional.
Perekonomian
Indonesia tidak lepas dari pengaruh perekonomian internasional sehingga nilai
tukar rupiah sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat dalam kehidupan
perekonomiannya. Menurut Adiningsih, dkk (1998), nilai tukar rupiah adalah
harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal inilah yang digunakan para
investor sebagai indikator untuk mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun
pasar uang karena investor cenderung akan berhatihati untuk melakukan
investasi. Di samping itu perekonomian Indonesia juga tak luput dari pengaruh
perekonomian Negara lain, terutama perekonomian Amerika. Dalam sistem
pemerintahan Indonesia, perekonomian Amerika berpengaruh karena Indonesia masih
memiliki hutang internasional, sehingga ketika terjadi penurunan nilai rupiah
terhadap dolar Amerika secara langsung akan mempengaruhi jumlah hutang luar
negeri yang harus dibayar. Selain itu meningkat atau menurunnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika akan berpengaruh pada biaya produksi industri
baik itu impor maupun ekspor. Nilai tukar tidak ditetapkan oleh bank sentral,
melainkan pasar, sehingga nilai tukar dapat berubah setiap saat sesuai
mekanisme pasar. Oleh karena itu prediksi nilai tukar mata uang yang akan
datang
sangat diperlukan untuk
menentukan kebijakan perekonomian yang akan datang.
Prediksi
atau peramalan merupakan sebuah upaya memperkirakan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode
ilmiah dan kualitatif yang dilakukan secara sistematis. Seiring perkembangan
teknologi yang semakin maju, peramalan data Time
Series telah banyak dikembangkan. Menurut Box dkk (1994) dalam Makridakis
dkk (1999), Time Series atau deret waktu adalah sekelompok nilai-nilai
pengamatan yang diperoleh pada waktu yang berbeda dengan selang waktu yang sama
dan barisan data diasumsikan saling bebas satu sama lain. Salah satu peramalan
yang banyak digunakan adalah metode Least
Square yang paling sering digunakan untuk meramalkan Y karena
perhitungannya dinilai lebih teliti.
Di
makalah ini penulis akan menghitung Trend
laju pertumbuhan kurs Rupiah terhadap
USD selama waktu peride tertentu dengan menggunakan metode Least Square.
1. 2
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang, penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan yang
menjadi kajian dalam penelitian ini, yaitu:
- Apa definisi
Time Series?
2.
Bagaimana cara menghitung Trend rata – rata kurs Rupiah terhadap USD dalam Time
Series?
- Bagaiman
meramalkan laju pertumbuhan kurs
rupiah Indonesia terhadap US dolar menggunakan Least Square?
1. 3
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan paper analisis Time Series ini
antara lain sebagai berikut:
a) Mengetahui
apa itu analisis Time Series
b) Bagaimana
persamaan garis Trend dengan
menggunakan metode Least Square?
c) Berapa
besar jumlah Trend pada tahun 2019?
1. 4
Manfaat
Penulis
mengharapkan agar makalah ini dapat dimengerti dan para pembaca dapat memahami
definisi, ciri–ciri serta teknik menganalisis data dengan menggunakan Analisa
Deret Berkala atau Time Series dengan
metode Least Square.
BAB
II
TINJUAN
PUSTAKA
2. 1.
Analisis Deret Berkala dalam Statistika Deksriptif
Croxton dan Cowden
memperkenalkan metode statiska pada 1995 yaitu dengan menggunakan statiska
Deksriptif dengan memberi definisi statiska sebagai metode guna mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, menganalisa, dan mengiterpretasi data yang berwijud
angka-angka. Dalam metode statiska dektiptif terdapat berbagai jenis metode
statistic salah satunya adalah Analisis Deret Berkala.
Menurut Supranto (2000),
Deret waktu adalah data yang dikumpukan dari waktu ke waktu secara berurutan
untuk menggambarkan suatu kegiatan. Misalnya data pertumbuhan kendaraan antara
tahun 2017-2012, maka datanya adalah pertumbuhan kendaraan tahun 2007, tahun
2008, tahun 2009, tahun 2011, tahun 2012 sedangkan Menurut Rodiana Listiawati,
dkk, dalam buku Statiska Bisnis menyatakan Time
Series adalah analisis yang menerapkan dan mengukur berbagai perubahan/
perkembangan data yang bersangkutan selama waktu periode tertentu.
2. 2.
Pengertian Analisis Time Series
(Deret Bekala)
Data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu
kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah penduduk,
jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dll). Serangkaian nilai-nilai variable
yang disusun berdasarkan waktu.
Serangkaian
data yang terdiri dari variable Y merupakan serangkaian hasil observasi dan
fungsi dari variable X merupakan variable waktu yang bergerak secara seragam
dengan daerah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.
Deret
berkala atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian
atau variable yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut
urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik.
Dari suatu runtut waktu
akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variable.
Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka
berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang
akan terjadi di masa yang akan datang.
2. 3.
Komponen Deret Berkala
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala
dapat dikelompokkan menjadi empat pola pokok. Pola ini biasanya disebut sebagai
komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu,
antara lain :
a) Gerakan
jangka panjang (Selular Trend)
Trend
merupakan pergerakan Time Series dalam
jangka panjang, yang menunjukkan adanya kecendrungan menuju ke satu arah
kenaikan dan penurunan secara keseluruhan dan bertahan dalam waktu yang
digunakan sebagai ukuran yang jangka waktunya >10 tahun. Struktur datanya
dapat digambarkan sebagai berikut :
b) Gerakan
Siklus (Cyclical Movements)
Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam
jangka panjang dari suatu garis/kurva Trend.
Gerakan siklus menunjukkan gerakan naik turun dalam jangka panjang dari suatu
garis/kurva Trend. Struktur datanya
dapat digambarkan sebagai berikut :
c) Gerakan
Musiman (Seosonal Movements)
Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi
dalam lingkup satu tahun.Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi musiman,
misalnya karena peristiwa tertentu (lebaran, tahun baru), karena cuaca (musim
hujan, kemarau). Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut :
d) Ketidakteraturan
(Irregularities)
Kejadian-kejadian yang terjadi secara
mendadak atau tidak diperhitungkan sebelumnya, sering menyebabkan perkembangan
yang tidak teratur. Misalnya gudang perusahaan terbakar, akibatnya keuntungan
perusahaan pada periode itu terpengaruh.
2. 4.
Metode Yang Dipergunakan untuk Mengukur Trend
Adapun
metode yang digunakan, sebagai berikut :
a. Menggambarkan
secara tangan bebas/ Free hand
Cara ini adalah
cara paling mudah, setelah angka-angka disusun dalam bentuk table, kemudian
dibuat grafik tanpa menggunakan penggaris, digambar secara terpisah dengan
grafik tersebut. Kelebihan: sangat praktis dan sederhana,
kelemahan: kurang konsisten (subyektif) dan tidak memprediksi terlalu jauh.
b. Menghitung
2 angka rata–ratanya/ Semi Average
Menghitung
dengan mencari rata-rata data yang ada dan telah dibagi menjadi 2 kelompok. Ada
2 cara yaitu: Dengan jumlah tahun genap dan dengan jumlah tahun ganjil,
c. Menghitung
angka rata-rata bergerak/ Moving Average
Dengan
menghitung beberapa angka rata-rata dari suatu Time Series. Dimana dengan metode ini data asli yang naik turun
dapat dibuat lebih rata. Menghitung Trend
dengan metode angka rata-rata bererak dapat dilaksanakan apabila jumlah data
ganjil minimal 3 periode. Prosedur menghitungnya adalah:
·
Angka-angka dari peride data dijumlahkan
dan dihitung angka rata-ratanya, hasilnya diletakkan pada periode data yang
terakhir.
·
Untuk menghitung Trend tahun berikutnya, prosesnya sama dengan cara menghilangkan
periode tahun yang berakhir dan menambahkan data angka periode selanjutnya.
Kemudian diletakkan pada periode yang terakhir.
d. Metode
Least Square
Yaitu menggambarkan garis lurus sedemikian rupa sehingga
selisih kuadrat antara garis lurus tersebut dengan data yang sesungguhnya, yang
paling kecil. Kelebihan : obyektif dan dapat meprediksi jangka panjang,
kelemahan: terlalu mekanistis.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. 1.
Metode
Least Square (Kuadrat Terkecil)
Metode ini paling
sering digunakan untuk meramalkan Y, karena perhitungan lebih teliti. Persamaan
garis Trend yang akan dicari adalah :
|
Keterangan
:
Y’ = data berkala (Time Series)
a = nilai Trend pada tahun dasar
b = rata-rata pertumbuhan nilai Trend tiap tahun
x = variable waktu
Untuk melakukan
perhitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variable waktu (x) sehinggan
jumlah nilai variable waktu adalah 0.
Ć Untuk
n ganjil maka :
·
Jarak antara dua waktu diberi satu satuan
·
Di atas 0 diberi tanda negative (-)
·
Dibawahnya diberi tanda positif (+)
Ć Untuk
n genap
·
Jarka antara dua waktu diberi nilai dua
satuan
·
Diatas 0 diberi tanda negatif (-)
·
DIbawahnya diberi tanda positif (+)
3. 2.
Contoh
Kasus
3.2.1
Contoh
I (Data Ganjil)
Nilai
kurs Rupiah terhadap US Dolar Tahun
2014 - 2018
Tahun
|
Nilai
dari USD 1 dalam Rupiah
|
2008
|
9.679
|
2009
|
10.398
|
2010
|
9.085
|
2011
|
8.779
|
2012
|
9.380
|
2013
|
10.451
|
2014
|
11.878
|
2015
|
13.391
|
2016
|
13.307
|
2017
|
13.384
|
2018
|
13.882
|
Ditanya
:
a. Tentukan
persamaan garis Trend dengan
menggunakan metode Least Square !
b. Berapa
besar jumlah Trend pada tahun 2019?
Jawab
:
a.
Nilai
Kurs USD terhadap Rupiah
Tahun
|
Nilai dari USD 1 dalam Rupiah
|
X
|
X.Y
|
|
2008
|
9.679
|
-5
|
-48.395
|
25
|
2009
|
10.398
|
-4
|
-41.592
|
16
|
2010
|
9.085
|
-3
|
-27.225
|
9
|
2011
|
8.779
|
-2
|
-17.558
|
4
|
2012
|
9.380
|
-1
|
-9.380
|
1
|
2013
|
10.451
|
0
|
0
|
0
|
2014
|
11.878
|
1
|
11.878
|
1
|
2015
|
13.391
|
2
|
26.782
|
4
|
2016
|
13.307
|
3
|
39.921
|
9
|
2017
|
13.384
|
4
|
53.536
|
16
|
2018
|
13.882
|
5
|
69.410
|
25
|
∑
|
123.614
|
0
|
57.347
|
110
|
Jadi, Persamaan Trendnya adalah :
Y = a + b (x)
b. Besarnya
Trend 2019 adalah :
2019
= 11.238 + 521 (6)
2019 = 11.238 +
3.126 = 14.364
3.2.2
Contoh
II (Data Genap)
Nilai
kurs Rupiah terhadap US Dolar Tahun
2014 - 2018
Tahun
|
Nilai
dari USD 1 dalam Rupiah
|
2008
|
9.679
|
2009
|
10.398
|
2010
|
9.085
|
2011
|
8.779
|
2012
|
9.380
|
2013
|
10.451
|
2014
|
11.878
|
2015
|
13.391
|
2016
|
13.307
|
2017
|
13.384
|
Ditanya
:
a. Tentukan
persamaan garis Trend dengan
menggunakan metode Least Square !
b. Berapa
besar jumlah Trend pada tahun 2019?
Jawab
:
a.
Nilai
Kurs USD terhadap Rupiah Tahun
2014-2017
Tahun
|
Nilai dari USD 1 dalam Rupiah
|
X
|
X.Y
|
|
2008
|
9.679
|
-4,5
|
-43.555,5
|
20.25
|
2009
|
10.398
|
-3,5
|
-36.393
|
12,25
|
2010
|
9.085
|
-2,5
|
-22.712,5
|
6,25
|
2011
|
8.779
|
-1,5
|
-13.168,5
|
2,25
|
2012
|
9.380
|
-0,5
|
-4.690
|
0,25
|
2013
|
10.451
|
0,5
|
5.225,5
|
0,25
|
2014
|
11.878
|
1,5
|
17.817
|
2,25
|
2015
|
13.391
|
2,5
|
33.447,5
|
6,25
|
2016
|
13.307
|
3,5
|
46.574,5
|
12,25
|
2017
|
13.384
|
4,5
|
60.228
|
20,25
|
∑
|
109.732
|
0
|
42.803
|
82,5
|
Jadi, Persamaan Trendnya
adalah :
Y = a + b (x)
Y = 10.973,2 + 519 (x)
Y = 10.973,2 + 519 (x)
b. Besarnya
Trend 2019 adalah :
2019
= 10.973,2 + 519 (6,5)
2019 = 10.973,2 + 3.372
= 14.345
BAB IV
PENUTUP
4. 1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa dilihat dari definisi,
ciri-ciri serta metode-metode Time Series
bahwa Time Series sangat berguna
dalam menghitung perkembangan Trend
dari suatu data yang ada yang di makalah ini saya mengambil data nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap US Dolar. Dengan
perhitungan Time Series ini kita bisa
menghitung perkembangan nilai tukar di tahun selanjutnya dimana di data ini yang
kita cari adalah tahun 2019 dengan menggunakan metode Least Square. Dalam perkembangan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap US Dolar selalu mengalami kenaikan dari tahun
ke tahun.
Peramalan yang diberikan oleh metode Least Square dalam data berkala cukup baik, itu menunjukan bahwa
metode Least Square lebih teliti
sehinggan sering digunakan untuk menghitung data berkala. Selain itu, metode Least Square juga dapat digunakan untuk
berbagai macam peramalan lainnya.
4. 2.
Saran
Dari perhitungan yang
telah dilakukan pertumbuhan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap US Dolar
selalu mengalami pertumbuhan oleh sebab itu pemerintah diharuskan untuk segera
membuat kebijakan-kebijakan agar dapat mendorong nilai tukar rupiah terhadap
USD.
DAFTAR PUSTAKA
Elvlerayanim Rivatul Ridho. Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap
Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins. (http://garuda.ristekdikti.go.id/author/view/616380/ , Diakses 1 Juni 2019)
Krisnindia,
Felecia. Pengangkutan Barang Melalui
Kereta Api pada tahun 2017 Dengan Menggunakan Metode Least Square. (http://feliciakrisnindia.blogspot.com/2017/07/pengangkutanbarang-melalui-kereta-api.html,
Diakses 16 Juni 2019)
Listiawati, Rodiana, dkk. 2008.Statistik Bisnis. Edisi Revisi. Depok:
Lembaga Penerbit Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta.
Yulianti, Nurul. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Tingkat Suku Bunga SBI, Impor, Dan Devisa
Terhadap Nilai Tukar Rupiah/Dolar Amerika Tahun 2001-2013. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/
, Diakses 1 Juni 2019)
Komentar
Posting Komentar