INVESTASI DI INDONESIA
Banyak masyarakat Indonesia yang selalu mempersalahkan kenaikan harga-harga tiap tahun terutama menjelang hari-hari raya, tradisi kenaikan harga tersebut sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Bahkan banyak yang mengeluh dan mengkritik pemerintah seperti, jangankan daging ayam telur aja kita impor, permerintah kerjanya impor terus!. So, pernah ga kita berpikir mengenai penyebab Indonesia selalu impor dan berfikir gimana solusi untuk masalah ini. Jujur saya sedikit kesel sama orang-orang yang hanya bisa berkomentar tanpa bisa memeberikan bukti konkrit dia dalam membantu perekonomian indonesia. Seharusnya kita tidak terus melulu berfikir apa yang bisa Indonesia kasih buat kita, tapi kita harus berfikir apa yang bisa kita kasih buat Indonesia kita. Dan disini saya ingin mengubah pola pikir kita untuk bisa berfikir gimana cara kita dalam membantu perekonomian Indonesia. Gimana sih cara yang mudah tapi bisa memberikan dampak besar untuk membantu perekonomian Indonesia? kita kan bukan orang yang memiliki kekuasaan didalam birokrasi negara ini? kita juga bukan konglomerat yang bisa membeli hukum negara ini?.
Saya bukan seorang konglomerat di Indonesia cuman sebetas mahasiswa yang biaya hidupnya serba pas-pasan. Pas mau mobil ada, pas mau ke jepang bisa hehe (just kidding) orang tua saya juga bukan seorang pejabat cuma sebatas rakyat biasa saja. Terus kenapa saya bisa mengkritik dan memberikan solusi untuk membantu perekonomian Indonesia? Ya, memang saya bukan pejabat, konglemerat, bahkan anak presiden tapi saya sudah melakukan langkah konkrit saya dalam membantu perekonomian Indonesia. Ko bisa? caranya? Caranya dengan INVESTASI, yes I'm investor and I'm happy because that. Investasi itu apasi? bukannya kalo investasi harus punya modal banyak? Disini saya ingin mengubah stigma masyarakat Indonesia kalo investasi itu harus memiliki modal banyak, karna sekarang investasi itu bisa kita mulai dengan uang cuma Rp. 100.000 dan banyak harga saham-saham yang bahkan harga 100 lembar saham dibawah Rp. 100.000. Bagi yang belum tau investasi itu apa, investasi merupakan penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan. Jadi secara tidak langsung kalian adalah seorang pemilik perusahaan tersebut apabila kalian melakukan investasi di perusahaan tersebut. Kenapa Investasi bisa membatu Indonesia untuk keluar dari garis kemiskinan ini? Jawabannya adalah disaat kita berinvestasi disuatu perusahaan otomatis kita memberikan modal perusahaan tersebut untuk melakukan kegiatan produksinya, dan apabila banyak yang memberikan modal terhadap perusahaan tersubut maka perusahaan tersebut akan terus berkembang untuk memperoleh untung yang lebih banyak dan semakin banyak perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi maka semakin banyak tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan. Oleh karena itu semakin banyak perusahaan memperoleh modal disetiap sektor industri maka Indonesia akan bisa memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan sandang maupun pangan. Apabila hal ini terjadi maka sudah pasti Indonesia tidak perlu melakukan banyak impor karna kebutuhan dalam negeri sudah bisa disediakan oleh perusahaan dalam negeri.
Bukannya investasi itu gambling ya? riba? dosa? Bagi kalian yang punya perspektif seperti itu segera kalian ubah karna sudah ada hukum tentang pasar modal atau investasi saham secara khusus, Dewan Syariah Nasional MUI telah menelitinya dan membuat fatwa terkait pasar modal. Fatwa tersebut adalah Fatwa DSC No. 40 yang menyatakan investasi adalah halal. Tapi perlu digaris bawahi bahwa investasi yang halal adalah investasi yang berlandaskan prinsip syariah. Jadi di dalam Bursa Efek Jakarta (BEI) terdapat dua perbedaan yang itu menggunakan prinsip konvesional dan syariah. Perbedaan tersebut jelas dari objek pajak yang kita pilih untuk di Investasikan. Kalo menggunakan prinsip syariah kita dilarang untuk membeli saham-saham yang tidak halal seperti rokok ataupun saham finance yang menggunakan prinsip konvensional. Jadi agar kita terhindar dari praktek riba tersebut sebaiknya kita memilih sekuritas dengan menggunakan sistem syariah.
Pertanyaan terakhir yang sering muncul adalah apasih keuntungan investasi? terus apa bedanya dengan menabung? Banyak sekali keuntungan yang kita peroleh dalam melakukan Investasi yakni : (1) Capital Gain, Keuntungan atau laba yang didapatkan dari selisi harga beli dengan harga jual; (2) Corporate Gain (Seperti Deviden, Saham Bonus, Stock Split, Buy Back, Right Issue); (3) RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), Jadi kalian bisa ikut merasakan rapat perusahaan yang kalian investasikan dan akan mendapatkan merchandise setelah rapat biasanya produk mereka sediri seperti PT.Unilever mechandisenya kaya sabun, shampo,Deterjen, dll. Saat ini iklim investasi di Indonesia masih sangat rendah sekali bahkan investor di Indonesia hampir 51% adalah Investor asing makan jangan menyalahkan kalo nilai rupiah selalu anjlok walaupun investor asing membeli saham menggunakan rupiah namun saat ia mendapatkan uanya mereka akan langsung menukarkannya menjadi dollar hal inilah yang membuat harga dollar selalu naik dan jangan salahkan juga jika banyak pemilik perusahaan di Indonesia yang bos nya adalah orang asing. Miris bukan? bahkan RUPS di Indonesia masih sekedar hotel berbintang yang masih ditentukan kuota tamunya sedangkan RUPS di Amerika sudah seperti Stadion bola seperti ini,
Diluar dari manfaat tadi dalam berinvestasi kalian bisa membanggakan kepada calon mertua kalian nanti kalo kalian adalah seorang pemilik perusahaan bahkan investasi bisa jadi sarana kalian untuk nabung modal nikah atau bahkan jadi mahar pernikahan seperti ini,
Investasi dan menabung jelas berbeda bahkan walaupun istilah menabung diartikan sebagai terkumpulnya uang kita dengan harapan uang kita semakin banyak, tapi realitanya jika kita menabung uang kita pasti akan terpotong dengan biaya administasi bank maupun pajak, sedangkan jika kita berinvestasi maka uang kita selalu akan bertambah seperti saat IPO harga 1 lot (100 lembar saham) Unilever adalah Rp.3000 dan sekarang tahun 2019 adalah Rp.45.000 jadi misalkan saya beli saat IPO saham Unilever 1 lot seharga Rp.3.000 x 100 lmbr = 300.000 dan tahun 2019 saya sudah punya 1 lot saham Unilever seharga Rp.45.000 x 100 lmbr = Rp. 4.500.000/ lot. Jelas sangat menguntungkan sekali bukan? Dan Saya ingin balik bertanya kepada kalian, mau kapan mulai berinvestasi? Jika kalian udah berinvestasi atau baru ingin berinvestasi kalian bisa kirim feedback kalian dikolom komentar ya!!! Kalo ga dari sekarang kapan lagi #YukNabungSaham :)
Komentar
Posting Komentar